PUISI (Persahabatan)- Kau Sahabatku


Kau sahabatku


Aku takut jika nantinya dia menghilang,
Aku takut nantinya dia tidak lagi bisa bersamaku
Karena hanya dia, yang selalu menemaniku di saat sedih,
Ya hanya dia, tidak ada yang lain..

Oh... aku lupa terkadang ada segelintir suara parau yang datang
Yang meramaikan suasana di saat hidupku begitu sunyi,
Dia selalu datang bersama kawannya

Yaa dia... dia...
Si butiran sebening kristal yang selalu menemaniku
Kadang dia datang sendiri, tidak bersama si parau,
Si parau hanya datang ketika aku sudah tak sanggup lagi untuk menahan sakit
Ketika rasa sesak di dada sudah melewati batasnya.
Kadang hanya si butiran kristal yang menemaniku 
selalu dan selalu

Dia tidak pernah bosan untuk membasahi pipiku yang kering
Dia tidak pernah bosan untuk membasahi tanganku yang selalu berusaha menyingkirkannya
Kadang, aku tak sanggup untuk menyingkirkannya lagi
Karena bagaikan badai, dia terus saja menghujaniku

Kadang aku marah kepadanya

Kenapa kau selalu datang..? kenapa..?
Kenapa kau selalu keluar disaat seperti ini..?
Kenapa kau selalu setia untuk menemaniku dalam sesak ini..? kenapa..?
Aku takut jika kau terlalu sering datang di saat aku seperti ini.
Nantinya, kau tak bisa datang di masa, di mana aku berharap kau bisa menemaniku
Ya... 
Di masa itu...

Dia hanya terdiam, dan terus memelukku dengan hangatnya
Aku tak mendengar jawaban
Beginilah... aku terus bersuara

Lalu bagaimana dengan datang di saat aku merasa bahagia..? hmm?
Kenapa kau tak keluar di saat aku merasa bahagia..? huh..?

OH... aku lupa
Aku lupa kalau aku sudah melupakan bagaimana rasanya bahagia

Hahaha
Lucu sekali, kenapa aku menyuruhmu untuk tetap diam disana dan datang di saat aku merasa bahagia,
Sedangkan aku sendiri sudah lupa bagaimana rasanya bahagia
Pantas saja kau selalu datang disaat dadaku merasa sesak
Disaat kepalaku rasanya seakan hancur berkeping – keping

Kau pasti takut tak dapat menemaniku disaat bahagia
Kau pasti takut tak dapat keluar.. ya kan..?
Karena sama sepertimu, aku juga merasa takut
Karena aku tidak tahu
Apakah si bahagia ini akan datang
Ya...
Aku juga mengharapkan hal yang sama sepertimu
Aku berharap dia datang, dan kau pun datang disaat itu
Memelukku dengan hangat

Sekarang aku sadar,
Sungguh...
Aku minta maaf sudah memarahimu seperti ini

Kadang aku lupa
Bahwa...
Kau lah satu – satunya yang menemaniku disaat aku sudah tak sanggup untuk berdiri
Disaat aku sudah tak sanggup untuk bernapas,
Disaat aku sudah tak sanggup menahan semuanya.

Terimakasih... 
Terimakasih untuk selalu datang disaat aku sendiri
Terimakasih untuk setiap pelukan hangat yang kau berikan padaku
Terimakasih air mataku.



*******
Terimakasih Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH DRAMA 5 ORANG (komedi, nangis, semuanya ada )

RANCANGAN PERCOBAAN PERTUMBUHAN PADA BIJI KACANG HIJAU

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DERAJAT IONISASI LARUTAN ELEKTROLIT