Puisi tema dedikasi dan pengorbanan



Peluh Pilu
Ketika mentari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya
Ketika burung-burung mulai bernyayi
Ketika itu pula kau bangun dari kasur keras itu tuk kembali kedunia nyata
Dengan suara serakmu kau bangunkan aku kedunia kejam ini
Tiada lain hanya untuk menengadah kepada sang Kuasa.
Di sana, di tempat di mana sengatan matahari dan hantaman hujan menjadi sahabatmu
Di sana, di tempat kau peras keringat itu dan kau tegakkan tubuh gemetarmu.
Tak ada jeritan
Tak ada keluhan
Yang kudapati hanya senyum menghiasi wajah keriputmu
Ternyata kau tak terlalu pandai berbohong
Aku tahu! bagaimana kau menangis dalam diam
Aku tahu! bagaimana suara itu bergetar menyuarakan keinginanmu untuk memberiku pendidikan
Aku tahu ayah! begitu besar mata indahmu ingin melihatku hidup lebih baik darimu.
Tunggu! beri aku sedikit waktu Ayah
Aku akan menjadi tongkat dalam kepincangan keluarga kita.
Aku akan menjadi sumber bahagiamu Ayah
Tunggu! beri aku sedikit waktu lagi
Biarkan aku mengukir senyum abadi di wajahmu
Biarkan aku menjadi kendaraanmu menuju surga
Biarkan aku mengusap peluh pilu itu utuk selama-lamanya, Ayah!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH DRAMA 5 ORANG (komedi, nangis, semuanya ada )

RANCANGAN PERCOBAAN PERTUMBUHAN PADA BIJI KACANG HIJAU

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DERAJAT IONISASI LARUTAN ELEKTROLIT